market yamaha


Nyaris Bangkrut dan Hentikan Produksi

SUKSES yang ditorehkan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) ternyata melalui proses jatuh-bangun yang cukup panjang. Bahkan krisis pada 1999 nyaris membuat agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor Yamaha dengan slogan Semakin di Depan itu patah arang.

Bagaimana tidak, YMKI sempat berniat menghentikan produksi. Namun, rencana tersebut tak jadi dilakukan. Sebab penjualan berangsur-angsur membaik. Bahkan Maret 2009 lalu, Yamaha memperoleh share market penjualan mencapai 49%.

General Manager Promotion & Motorsport Division YMKI Bambang Asmarabudi membenarkan masa sulit yang pernah dialami perusahaan. Beruntung, YMKI langsung mengubah strategi dengan memangkas keuntungan atau profit. Langkah itu dilakukan guna mengantisipasi penurunan daya beli masyarakat akibat krisis ekonomi.

“Kita pernah mengalami masa-masa sulit. Alhamdulillah, sekarang bangkit lagi dan tetap mencoba menjadi yang terdepan,” ujarnya di sela-sela acara temu wartawan tentang Yamaha Marketing Idea Competition 2009 di Jakarta, Rabu (13/5).

Dikemukakan, saat itu YMKI mencoba menekan harga jual motor yang harus naik mengikuti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sehingga harga motor tetap terjangkau masyarakat. Ternyata, kebijakan ini mendongkrak angka penjualan Yamaha hingga awal tahun ini. “Dalam dua bulan pasar Yamaha mengalami kenaikan, dari 40% pada Januari menjadi 42% di bulan berikut,” tutur Bambang.

Sebagai ATPM motor Yamaha, YMKI di tahun ini menargetkan penjualan 2,4 juta unit dengan pangsa pasar naik jadi 42%. Pihaknya optimis target tersebut dapat tercapai. Alasannya, didukung kondisi perekonomian yang makin membaik dan momentum pemilu.

Penjualan motor Yamaha sebagian besar masih didominasi model skutermatic Mio yang menguasai sekitar 40% dari total penjualan. Menyusul model bebek Jupiter dan Vega R, serta varian baru motorsport Vixion dan Scorpio Z. Untuk diversifikasi penjualan di segmen bebek, tahun ini YMKI meluncurkan model terbaru dari Vega ZR 115 cc. “Model skutik masih merajai dan penjualan masih tinggi,” kata dia.

Selain kebijakan menurunkan keuntungan, banyak hal lain juga ditempuh Yamaha. Antara lain pada acara yang bekerja sama dengan Majalah Marketing. Acara itu dalam bentuk menggali ide-ide dan mendongkrak kreativitas dari masyarakat tentang Yamaha.

Acara bertajuk Yamaha Marketing Idea Competition 2009 itu akan berbentuk Roadshow di delapan kota. Yakni Bandung, Jakarta, Bogor, Medan, Semarang, Madang, Yogyakarta, dan Denpasar. Kendati sasaran kegiatan untuk masyarakat umum, YMKI membidik segmen kampus sebagai motor penggerak.

“Akan ada 10 kampus ternama sebagai pusat kegiatan acara. Kita pilih kampus lantaran mahasiswa identik dengan opini leader di kalangan remaja,” papar Pimred Majalah Marketing TJ Ramat Susanta yang turut andil dalam acara itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar